Sang Pangeran:
Di
pesakitan malam merajam memerih memindai hati yg melepuh oleh harapan. Menderit
menjerat mengelupaskan kerak dinding jiwa yg rapuh oleh janji. Terhimpit
keterpurukan masa indah dan kepalsuan akan cita dan cinta. Kehausan
dipersimpangan ditelaga sunyi rayuan senja. Meretas duka membuka tabir masa
itu. Kepalsuanmu adalah kebodohanku yang terindah nan menyakitkan.
Masuk
ke jurang terindah nan menyakitkan dan brusaha menikmati dalam ketidakmampuan
mewujudkannya. kmd hanya diam dan membisu, seakan dia berada dibalik tembok utk
meraih asa ini. gerakan hati ini merayap diatas duri-duri perasaannya dan sakit
nah perih. Dan kembali senyum manisnya semakin memerihkan rasa ini. duhai malam
yg malas disambut pagi, jadilah saksi betapa merindunya hati ini. kemudian
pagipun menjawab, " duhai malam, betapa bahagianya dia dalam tersakiti
akan perasaan terajam oleh keteraturan" kemudian malam membalas
"dia lah manusia terbodoh yg memuja cinta, sedangkah dia tahu pasti akan
menyakitinya". keheningan ini berlanjut diketenangan malam dgn bulan
tertutup mendung kesedihan. Sang Putri!!! ijinkan perih ini kau siram dengan
garam-garam sikapmu. semakin perih semakin indah karya ini.
Pernahkah malam
bertanya pada pagi, mengapa harus ada malam? pagipun menjawab, "karena
kamu membelakangi cahaya". malam menyela "tetapi mengapa aku
harus ada?". pagipun berkata "dialah bayangan yg selalu menyimpan
misteri termasuk cinta!"
Masih dalam malam,
buratan mendung menyelimuti keindahan bulan sikapmu. menepi menakar mimpi
membuyarkan asa yg tak terbendung. menginjakkan kaki hati ini di lembah
kesedihan, meraih seutas tali harapan akan jurang hatimu menyelamatkanku?
indahnya jurang hatimu, dan luasnya membuatku sesak seakan
tiadak bilik merebahkan jiwa yg sekarat ini. ijinkah ruh cinta ini bersemayam
dihatimu, dan bernisankan cerita asmara nestapa.
Dikebangkitan ruh
cinta nanti, besitkan nafas kehidupan walau sesaat dan matikanlah dengan air
mata jawabmu. Bibir hatimu masih kutunggu atas jawaban akan kematian yg layak
dari ruh itu. Melalui hembusan udara malam ini pula, ruh cinta ini tersenyum
dalam duka akan jutaan tahun cahaya utk menggapaimu.
Sang Putri:
Ruh cintamu ad dlm
pkirmu,khidupannya ada krn sayatan halusinasimu.Perih lukamu Menyayat
kalbuq,Tak perlu Kau rindukan jawabanq krn kehidupan karyamu terletak pada
kegilaanmu...
Sang Pangeran:
melukismu dikanfas
pikiran, membingkainya dengan perih. Seakan tersenyum lukisan jiwa didinding
kematian akan suka
Sang Putri:
Derai perih
jiwamu,rindukan sentuhan membelai hatimu.khdupnq jauh beda dg
pilihanmu....perkenalanku dg sosokmu jdkan kelu drelungku....sakit ,perih tp
sejukan pikirq...sedikit tp mampu kumengerti..sulit tp buatq bermimpi...mimpikan
bulan menari dlm malam bsenandung dg bintang.seakan terlihat seperti org yg
sedang kasmaran...terlena oleh percintaan terlarang ,terpana akan
ketidaksetiaan,dipermainkan oleh tarian perasaan ,menipu syahdu kebersamaan..
Sang Pangeran:
Mari menari dlm pedih,
kidung ketidak abadian adlah milik dunia.
Sang Putri:
Menariku dgmu samma Halnya menabur racun dlm
kmtianq,...tersiksa,akn pencabutn nafasku yg tak mampu hirup
Khidupanmu...
Sang Pangeran:
Racun cinta ini memang
membius asmara, memabukan akal meruntuhkan altar kepalsuan
Racun cinta ini pula
akan membunuh keangkuhan hati, meruntuhkan tebalnya malam kemunafikan.
Racun cinta ini juga akan membangkitkan gairah meneruskan
surinya kematian cinta itu sendiri
Yakinlah dlm cinta
terlarang ini, kita akan menemukan makna cinta itu sendiri
semua tidak yg abadi
bahkan yg tidak terlarang sekalipun
semua tdk ada yg abadi
bahkan cinta yg tdk terlarang sekalipun
Semakin kau sembunyi,
semakin rapuh kau berdiri dipelukan perih
Duhai dara yg teracuni cinta terlarang, pangganglah cinta dengan
api kerinduan. Hangatkan ruang hatimu penuh tp kosong dgn mendebukan
kemunafikan.
Semakin kau lari semakin kau dikejar olehnya.
Membungkus malam dlm
pertemuan jasat-jasat kematian cinta. Memetik gitar mendendangkan keheningan.
Meneguk cawan anggur asmara melegakan dahaga akan kerinduan. Dan, hany bayangmu
selalu menemaniku dalan kerinduan itu. Kau tampak tersenyum dalam duka,
termenung dalam penantian malam nan pilu.
Di titian malam ini anginnya menuntunku melukis luka ini dalam
kanfas-kanfas kerinduan.
Melalui rintihan malam meneriakan bahwa aku telah menemukan
sosok yg kurindu dalam lezatnya prosa.
menulusuri malam
mencari hilangnya puja dalam bait-bait kata merangkai kalimat bahwa kamulah
salah satu yg kurindu akan indahnya sastra.
dalam warsa semangat
ini bangkit kembali, gairah itu kembali mengalir dari puncak kematian
betapa indanya cinta ini dalam paitnya asmara.
memijaki malam ini
kumenemukan sejatinya cinta dilembah nista bukan sekedar nostalgia asmaradana.
kerasnya hatimu
semakin mengasah berkaratnya rasa ini. Menajamkan semangatku dalam membunuh
kepalsuan, melaui sayatan kata dan goresan nestapa diangkuhnya perasaanmu.
Dalam bingkai malam
ini kerinduan semakin merajam, menghunus tepat dijantung hatiku. Akankah rasa
ini semakin menggila, aku berharap spt itu.
kekeluan lidah jiwa
ini, kerapuhan cinta ini tak kan pupus oleh pagi dan takkan lekang oleh batasan
matahari keangkuhan norma.
Yakinlah aku akan datang dalam malam-malammu, laksana hantu
terindah yg pernah merasuki hati, pikiran dan jiwamu. Ketakutanmu dalam tangis
kekeringan norma, kegelisahanmu dlm jeritan tawa dan kebahagianmu dalam
kepalsuan akan terbunuh oleh perginya isi hati itu sendiri.
Di pertengahan
pulasnya dunia, ketenangan hembusan nafas dalam tidurnya penghuni kefanaan,
kembali dan selalu akan kurasuki di pembuluh mimpi indah dan buruknya
sekalipun. Bayangku akan mengalir bersama detik-detik menyelusurinya menuju
hatimu yg menghampa.
Bangunlah dalam tidur,
tidurlah dalam bangun. Membayangkan dirimu, menangis dipelukan malamku.
Mengecup kening jiwamu, membelai rambut sedihmu. Mengusap derai air mata
kehampaan dan kembali kukecup matamu yg sendu menunduk mencari makna hidup.
Dimalam ini ijinkan aku memelukmu, mengecup kening dan indanya
mata hatimu. Membelai rambut jiwamu, mengelusnya melalui pedihnya rasa ini.
Menepuk punggungmu dalam nafas kesabaran, mengusap air mata perihmu, dan
kembali kupeluk erat seakan esok akan pergi selamanya.
Dimalam ini ijinkan
aku memelukmu, mengecup kening dan indanya mata hatimu. Membelai rambut jiwamu,
mengelusnya melalui pedihnya rasa ini. Menepuk punggungmu dalam nafas
kesabaran, mengusap air mata perihmu, dan kembali kupeluk erat seakan esok akan
pergi selamanya.
Selamat tidur sayang,
kurindukan perjumpaan kita di kefanaan dan keabadian terhitung dari keringnya
embun dan mengembunnya rumput kehidupan ini.
Aku akan hadir
aku akan datang
Aku akan pergi
setelah kau menemukan
teman fanamu
Dan terima kasih malam
telah menemaniku dan menyelimuti kekasih-kekasih hatiku malam ini.
I'm loose, u r won
Sang Putri:
Kefanaan duniawi
mengurung jiwamu dalm suram cinta yang kau buat.Kau terjatuh Dr keinginan hati
akn semunya permainan hati.Kutunggu karyamubsang pujangga...Dr kerisauan akan
fikir dan nista permainan..
Sang Pangeran:
Aku menyerah tersakiti
oleh tangan bodoh pikirku, aku ingin hati dan jiwamu seimbang dgn hati dan
jiwaku yg merapuh saag ini
Aku menyerah aku
menyerah ternyata aku rapuh maafkan aku
Sang Putri:
Awal ini kau ciptakan
dg sendri,kau gores dg perasaan lebih,knapa harus lemah oleh krena suatu rasa
yg ingin kau miliki...q makin ta mengerti ap skrgn yg kau ingini,gelisahmu
dibuat Dr hatimu,hatimu terkontrol oleh mimpi sajak cinta yg ingin kau obati.Tp
justru saat ini drimu yg jatuh akan pahitnya prosa maya yg tercipta karena
hasrat jiwamu..Bukankah semakin kau menghindar ,semakin ku kejar...TIadaa cinta
yg abadi,tiada pengorbanan tnpa ketulusan bahkan cinta pun ta harus memiliki..
Q ingin lanjutkan ini
dlm dunia yg beda...bukan nyta...tp skrg km terombang ambing diantara
keduanya...
Sang Pangeran:
SaJakku telah mati dan
telah mati dan aku akan pergi. Pergi ntah kemana tiada labuh, tiada tepi. Ku
mencintaimu tp apakah kau mencintaiku? Jawaban itu yg membuatku hidup utk
melanjutkan hidup dalam dera-dera bercinta. Jawablah ya atau ya kau mencintaiku
pula
Sang Putri:
Klo anggp perkataanmu
ta dlm khidupan nyata...knapa harus sakit,kenapa harus rapuh??,ap km sudah
rasakan ingin keluar Dr dunia maya yg ta kau sengaja menjadi dunia nyata,yg kau
harapan akan ad keajaiban akan cinta yg sejatinya.
Sang Pangeran:
Apkh kamu juga
merasakan apa yg aku rasakan?
Bunga-bunga harapan
seakan berkembang oleh sejuknya peryataanmu. Mataharipun menanti di ufuk
kerinduan. Teriknya hidup ini seakan terkalahkan oleh sejuknya sikapmu.
Rekahan-rekahan perih menutup oleh air rasamu. Bersemi pupus daun jiwa ini
mencari matahari cintamu. Mengembang dan mengembang menjalar direbahan dataran
kepasrahan apa yg akan terjadi
Terima kasih malam yg membawa embun
kesejukan harapan, basuhlah daun hati dan jiwa ini dengan lembutnya sentuhanmu. Sayang yg terkasih dipelukan puja, harus dengan apa hati dan jiwaku ini
membalas embun sejukmu?
Dalam titian malam
dengan bunga-bunga yg tertunduk takjubnya kasidah romantika kehangatan cintamu.
Tak peduli dimana harus bertahan hidup di kefanaan atau keabadian kaulah
nagasku yg menghidupkan gairah hidup cinta kita.
dAlam rebahan tubuh yg
tak mampu menyelami alam pikirmu, dalam pergumulAn antara ada dan tiada hadirmu
adalah makna, senyum manismu adalah kakiku mencoba bertahan utk menapaki air
keindahan.
membelai rambutmu
layaknya menhapus kerinduAn. Mengecup keningmu seperti menemukan kehangatan.
Mencium sendunya matamu memperlihatkan masih banyak keindahan dari percintaan
aneh ini. Mencium bibirmu laksana pintu surga menyMbut tamu terkasih. Memelukmu
dAlam kenyamanan seakan kiamat akan menunda utk itu.
Genderang semangat kembali ditabuh di jutaan pejuang cinta yg
bersatu dalam sel-sel cintaku. Mereka dengan sukarela menawarkan jiwa raganya
utk mendapatkanmu. Terompet kemenangAn cintamu telah menunjukkan bahwa kamu
masih yg terbaik dalam perjuangan cinta kita.
puri asmara menunggu
pertemuan cinta kita, dayang-dayang hati melayani tuannya yg bernama cinta.
indanya jemari kasih
sayang menyatu dipangkuan cintamu. Bersandar dipelukmu seakan dunia ini tdk mau
berhenti berputar, pagutan bibirku dipikiran hati dan jiwamu seakan tak ingin
dilepaskan oleh waktu.
Bercinta denganmu
seakan memuncaki gunung gairah, menanggalkan kesombongAn baju kita, hingga
malam benar2 serasa beberapa kedipAn mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar